Selamat datang di Galih's Blog, http;//galihstw.blogspot.com, semoga dapat menjadi media berbagi informasi dan semoga bermanfaat...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sabtu, 28 April 2012

Entity Relationship Diagram


Apa itu ERD?

ERD (Entity Relationship Diagram), atau Bahasa Indonesianya Diagram Hubungan Entitas adalah suatu model atau gambaran yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data / data base berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan atau relasi.
Apa itu Entitas?

            Entitas dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Atau lebih jelasnya entitas adalah sesuatu yang nyata yang dapat dibedakan antara entitas yang satu dengan yang lain karena bersifat unik.

            Dalam ERD juga terdapat Atribut yang mana atribut ini terdapat pada entitas-entitas yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Selain Entitas dan Atribut, ada juga Relasi / hubungan, yaitu hubungan atar entitas-entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Simbol:


 
Entitas Kuat:
adalah entitas yang mandiri dengan kata lain tidak bergantung pada entitas yang lain.

Entitas Lemah:
Kebalikan dari entitas Kuat, entitas ini keberadaanya bergantung pada entitas yang lain.

Atribut Kunci:
Atribut yang digunakan sebagai kunci atau yang menghubungkan entitas atau relasi.

Atribut Multivalue:
Atribut yang memiliki banyak nilai.

Atribut Derivatif:
attribute yang nilai-nilainya diperoleh dari hasil perhitungan atau dapat diturunkan dari attribute lain yang berhubungan.

Atribut Komposit:
atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat dipecah menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki arti tesendiri.

Identifying Relation:
Relasi yang menghubungkan antara Entitas kuat dan lemah.



Macam-macam relasi yang terjadi antara dua entitas (Derajat Kardinalitas):

Satu ke satu (One to One):
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.     
Example:
                                         
Setiap satu Dosen paling banyak mengepalai(relation) satu jurusan, dan setiap satu Jurusan paling banyak dikepalai satu Dosen.

Satu ke banyak (One to Many):
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap hinpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Example:
 Setiap satu Dosen dapat mengajar lebih dari satu Kuliah, sedangkan satu kuliah paling banyak diampu oleh satu Dosen.

Banyak ke Banyak (Many to Many):
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada pada himpunen entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Example:
 Setiap Mahasiswa dapat mempelajari banyak kuliah dan setiap mata kuliah juga dapat dipelajari oleh banyak mahasiswa.


  
Tahapan-tahapan membuat ERD:

1.      Menentukan Entitas.
2.      Menentukan key dari masing-masing Entitas.
3.      mengidentifikasi dan menetukan Relasi di antara entitas-entitas.
4.      Menentukan Derajat Kardinalitas.
5.      Gambar ERD berdasarkan key.
6.      Menentukan Atribut dan memasangkan pada entitas yang sesuai.
7.      Gambar ERD dengan Atribut.
8.      Periksa hasil.

 

Desain Data Base dan Entity Relationship Diagram

 Apa itu Data Base?
Data base atau basis data bias dikatakan adalah kumpulan dari berbagai jenis data yang tersimpan yang dapat diatur sehingga ketika data itu ingin digunakan dapat diakses secara cepat dan efisien, contoh sederhana data base seperti buku telephone, hanya saja data base yang kita bahas disini adalah berbasis computer, sehingga akan lebih mudah dalam pengaturanaya.

Desain Data Base
Berbicara tentang desain, mungkin yang terlintas di benak kita adalah kita adalah membuat, mengkostumisasi, mengedit, merancang sesuatu agar dapat digunakan sesuai fungsinya secara efisien. Berkaitan dengan Desain Data Base disini adalah bagaimana kita merancang suatu data base agar dapat sigunakan secara efisien.
Ada beberapa proses atau langkah-langkah dalam menDesain database, diantaranya adalah:
  1. Analisis Persyaratan:
Karena kita membuat suatu produk untuk digunakan oleh banyak orang atau pelanggan maka terlebih dahulu kita harus tahu apa yang mereka inginkan berkenaan dengan data base yang akan kita buat, kita harus mengetahui dan mengerti data apa saja yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa saja yang harus dibuat dsb. Biasanya disini kita melibatkan partisipasi kelompok pengguna, survey tentang lingkungan pengoperasian saat ini dan prediksi perubahan lingkungan tersebut.
  1. Desain Database Konseptual:
Informasi-informasi yang di dapat saat analisis persyaratan disini digunakan untuk merancang, mengkonsep, atau mungkin bias dikatakan mengembangkan data  yang harus disimpan dalam database. Bisanya di tahap ini dilakukan dengan menggunakan model ER (Entity Relationship) yaitu kumpulan konsep dari entitas, atribut, dan relationship yg menggambarkan struktur basis data dan hubungan pada basis data yang digunakan untuk membuat gambaran tentang desain dan cara kerja dari data tersebut. Hal ini bermanfaat dalam proses perancangan yang dilakukan bersama sama dalam suatu tim, agar masing-masing orang mengerti tentang gambaran dari data tersebut.
  1. Desain Database Logika:
Dalam proses ini dibutuhkan DBMS (Data Base Management System) yang fungsinya untuk memudahkan pemakai untuk mengatur basis data, dalam hal ini DBMS digunakan untuk mengimplementasikan desain database kita, dan mentransformasikan dari konsep desain yang sudah dibuat menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS.
  1. Perbaikan Skema:
Perbaikan Skema atau lebih sering disebut  dengan Normalisasi, adalah proses menganalisa skema dari proses sebelumnya, mencari permasalahan yang muncul dan lalu memperbaikinya.
  1. Desain Database Fisik:
Disini kita mempertimbangkan beban kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh database kita dan dapat memperbaiki desain di masa mendatang agar kriteria performa yang diinginkan tercapai. Di proses ini mencakup pembuatan index pada beberapa table dan mengelompokkan beberapa table atau bahkan melibatkan desain ulang terhadap beberapa bagian skema.
  1. Desain Aplikasi dan Keamanan:
Dalam keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS seharusnya juga tidak luput dari perhatian kepada faktor-faktor aplikasi yang ada di luar data base, seperti enkripsi, digital signature dll. Metodologi desain seperti UML mencoba menekankan desain perangkat lunak dan siklus pengembangan yang lengkap. Secara singkat, kita harus bisa mengidentifikasi entitas (contohnya pengguna, grup-grup pengguna, dan bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk tugas tersebut. Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kitah harus bisa menganmbil langkah untuk memastikan bahwa aturan akses terseut dilakukan. DBMS memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut. (http://dedi-wilantara.web.ugm.ac.id/lankah-langkah-mendesain-database.html)






Entri Populer

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates